Pemerintah mengambil dua opsi sekaligus dalam pembebasan 20 anak buah kapal kapal MV Sinar Kudus dari sanderaan perompak Somalia. Langkah pertama menyelamatkan sandera dengan membayar uang tebusan kemudian mengejar pembajak melalui operasi militer.
Demikian diungkapkan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam konprensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin 2 Mei 2011. Aksi serentak itu, kata Panglima TNI, diperkuat dengan satu Kapal Laut LPD, satu helikopter dan pasukan Khusus TNI yang meliputi Kopassus, Marinir, Kopaska dan Kostrad.
"Empat pembajak berhasil kami lumpuhkan dan uang tebusannya tidak ditemukan," kata Panglima TNI dalam jumpa pers di Cilangkap, Senin 2 Mei 2011.
Lebih lanjut Panglima menjelaskan uang tebusan itu sudah dibagi-bagi saat perompak masih berada di Kapal MV Sinal Kudus. Pada saat pembagian uang, menurut informasi pasukan TNI, jumlah perompak ada 82 orang.
"Nah empat pembajak sudah tenggelam sehingga memang tidak ditemukan bagian dari uang tebusan. Jadi yang kami bawa adalah speedboat yang digunakan perompak. Itu akan kami bawa ke Indonesia," terangnya.
Operasi bernama Muhibah Duta Samudera itu dibawah pimpinan Armada Gugus Tempur Angkatan Laut Kawasan Barat di bawah Kolonel Taufik. Menurut rencana, kapal akan merapat di Salalah Oman pada 4 Mei 2011 dan dikawal dua KRI.(ViVAnews.com)
Demikian diungkapkan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam konprensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin 2 Mei 2011. Aksi serentak itu, kata Panglima TNI, diperkuat dengan satu Kapal Laut LPD, satu helikopter dan pasukan Khusus TNI yang meliputi Kopassus, Marinir, Kopaska dan Kostrad.
"Empat pembajak berhasil kami lumpuhkan dan uang tebusannya tidak ditemukan," kata Panglima TNI dalam jumpa pers di Cilangkap, Senin 2 Mei 2011.
Lebih lanjut Panglima menjelaskan uang tebusan itu sudah dibagi-bagi saat perompak masih berada di Kapal MV Sinal Kudus. Pada saat pembagian uang, menurut informasi pasukan TNI, jumlah perompak ada 82 orang.
"Nah empat pembajak sudah tenggelam sehingga memang tidak ditemukan bagian dari uang tebusan. Jadi yang kami bawa adalah speedboat yang digunakan perompak. Itu akan kami bawa ke Indonesia," terangnya.
Operasi bernama Muhibah Duta Samudera itu dibawah pimpinan Armada Gugus Tempur Angkatan Laut Kawasan Barat di bawah Kolonel Taufik. Menurut rencana, kapal akan merapat di Salalah Oman pada 4 Mei 2011 dan dikawal dua KRI.(ViVAnews.com)
0 komentar:
Posting Komentar